Wednesday, July 27, 2005

Stasiun Srowot


Mungkin nggak banyak orang tahu mengenai tempat ini.
Sebuah stasiun kereta api kecil yang persisnya terletak antara Stasiun Klaten dan Stasiun Brambanan.
Stasiun Srowot terdapat di kampungku, sebuah kampung kecil di Klaten yang bernama Sumbersari.
Di kampung itulah aku lahir dan dibesarkan.

Meskipun kecil, tapi kampungku memiliki posisi geografis yang sangat strategis.
Cuman sekitar 1 Km dari jalan raya Jogja-Solo, merupakan pertemuan dari beberapa jalur jalan.
Memiliki stasiun kereta, pasar,SD,Balai Desa.
Praktis kampungku menjadi pusat perekonomian dan pemerintahan Desa.

Stasiun Srowot menjadi salah satu penggerak perekomomian di kampungku.
Meskipun hanya kereta api kelas ekonomi yang berhenti disana, tapi sangat berguna sekali buat penduduk kampungku dan kampung sekitarnya yang mau bepergian, baik ke Jogja,Solo,Surabaya,Purwokerto dan bahkan Jakarta.

Stasiun Srowot menyimpan banyak kenangan buatku.
Disanalah dulu waktu masih kecil,aku setiap hari bermain bersama teman-temanku.
Bahkan setelah remaja, aku kerap tidur disana menemani Mas Marjak atau Mas Tumino penjaga stasiun yang kami kenal dengan baik.

Aku juga dulu kalau ke Jakarta, naik kereta api dari sana. Tarifnya cuman 7 ribu rupiah dah bisa sampai ke Tanah Abang.
Tapi kalo sekarang, dibayarin sekalipun aku nggak bakal mau naik kereta api ekonomi, kecuali kalo ditemanin ama Dian Sastro atau Titi Kamal...heheheh

Dulu pas masih SMA aku kadang-kadang ngojek sama temen-temenku kalo pas ada kereta datang dari Jakarta. Lumayan lah buat tambah uang jajan. Pernah dapet penumpang yang rumahnya jauh di selatan, hampir nyampe Gunung Kidul kali yah....pokoknya baru kali itulah aku sampai kesana. Untungnya waktu itu ngojeknya ada 3 orang, sehingga pulangnya nggak sampe nyasar..heheheh..

Kalo pagi, stasiun itu ramai oleh para pengojek dan kusir delman yang siap mengantarkan penumpang yang baru datang ke kampung sekitar.
Dan kalo sore, ramai oleh para penumpang yang akan bepergian terutama ke Jakarta.

Waktu masih SD, aku dan beberapa temen habis menangkap beberapa ekor ular dari semak-semak dan kami taruh di kantung tepung. Kami main ke stasiun dan ular-ular itupun kami lepaskan untuk mainan. Setelah selesai kembali kami tangkap dan masukkan kedalam kantung. Tapi ternyata waktu itu ada 1 ekor yang hilang entah kemana. Kami buru-buru kabur sebelum dimarahi sama petugas stasiun.

1 Comments:

Blogger ikhwan said...

Sekarang stasiunnya sudah mati Om.kereta hanya lewat Dan tidak berhenti lg seperti dulu.

8:19 pm  

Post a Comment

<< Home