Saturday, August 13, 2005

Badut-badut Peradilan Negri Nan Amburadul

Beberapa waktu belakangan ini masyarakat dibuat gempar oleh ulah tingkah badut-badut peradilan negri ini.

Menurut catatan saya, ada 2 kasus yang sangat aneh,lucu bin ajaib.
Yang pertama adalah di anulirnya hasil Pilkada Depok yang memenangkan Nurmahmudi Ismail sebagai Walikota Depok oleh Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Barat di Bandung.
Keputusan PT ini terasa janggal nan menggelikan karena diambil berdasarkan asumsi-asumsi yang sangat lemah dan hanya bisa dilakukan oleh badut-badut sirkus atau orang gila yang mabuk harta saja.
Badut-badut peradilan itu mengurangi suara Nurmahmudi sekian puluh ribu suara dan sebaliknya menambahkan sekian puluh ribu suara ke Badrul Kamal , karena menurut mereka telah terjadi penggelembungan suara Nurmahmudi akibat adanya pencoblos dari luar Depok. Trus dari mana mereka tau (kalaupun ada) bahwa para pencoblos luar daerah itu telah mencoblos Nurmahmudi, sedangkan Pilkada berlangsung secara rahasia.
Alasan kedua adalah adanya sekian puluh ribu orang yg akan mencoblos Badrul telah dihalang-halangi sehingga tidak mencoblos. Trus dari mana mereka tau (kalaupun ada) bahwa mereka yang dihalang-halangi itu mau mencoblos Badrul semua...???
Yang paling tragis, waktu hakim ditanya kenapa percaya begitu saja pada asumsi dari saksi kubu Badrul yang tentu saja akan menguntungkan Badrul, sang badut hakim menjawab bahwa dia percaya pada saksi karena saksi sudah disumpah....bullshit deh....
Belakangan GERAK mengungkapkan adanya indikasi pertemuan antara pihak PT dengan kubu Badrul disebuah restoran di Bandung, dimana dalam pertemuan itu terjadi deal-deal tertentu dengan imbalan uang cash sekian ratus juta.
Apakah hal ini juga ada hubungannya dengan pengaruh gubernur Jabar yang merupakan besan dari Badrul sontoloyo ini...??? Tanyalah pada badut-badut peradilan itu.....

Kasus lucu yang kedua adalah proses persidangan Polycarpus,tersangka pembunuh Munir.
Jaksa menyimpulkan bahwa Polycarpus adalah orang yg telah sejak tahun 1999 berjuang menegakkan NKRI,sedangkan Munir adalah orang yang selalu merongrong kedaulatan NKRI,shg Polycarpus membunuh Munir. Sungguh kesimpulan yang lucu bin tolol...bahkan Polycarpus sang terdakwa sendiri sampai tertawa membaca tuduhan badut jaksa itu.
TPF Munir dalam kesimpulannya jelas-jelas mengatakan bahwa pembunuhan Munir adalah merupakan konspirasi tingkat tinggi yang melibatkan orang-orang kuat yang bermain dibalik layar.

Apakah kesimpulan badut jaksa yang menggelikan ini juga termasuk dalam konspirasi tingkat tinggi itu...??? Jadi dakwaan jaksa sengaja dibuat sengawur-ngawurnya supaya sang terdakwa bisa bebas atau paling tidak hanya dihukum seringan-ringannya...?? Tanyalah pada badut-badut peradilan itu.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home