Monday, January 24, 2005

Catatan XPDC-Merapi (20-23 januari 2005)

Hujan deras mengguyur ibukota ketika rombongan kami meluncur dari Head Office TMMIN di bilangan Sunter.Setelah menyusuri jalanan yang lumayan lancar, kamipun akhirnya sampai di Stasiun Gambir.
Disana rombongan kami yang berjumlah 6 orang bergabung dengan 2 orang lagi, Wiwin dan Dino...Pas 8 orang sesuai planning.

Kereta Taksaka 2 yang seharusnya berangkat jam 20:15 ternyata terlambat dari jadwal (susah ya ngilangin kebiasaan telat di PT.KAI)Kami sempat sholat di mushola,trus antri hokben buat makan malem....
Antrian hokben puanjang banget, ngelebihin antrian tiket kereta di bawah...
Jam 21:15 kereta Taksaka 2 meluncur meninggalkan Gambir...
Tak banyak kisah selama perjalanan, sekitar jam 6 pagi kami sampai di Stasiun Tugu - Jogya....
Celingukan kayak orang nyasar,nyari team penjemput dari dealer Toyota Jogya...Ternyata mas yg jemput tlisipan, mungkin karena dah terlanjur njemput jam 5 pagi jadi bosen nungguin kami...Kebetulan pas aku kontek adikku, dia lagi ada di daerah Kalasan dan aku suruh sekalian meluncur ke Jogja...
Sekitar jam 7 pagi kami meninggalkan Stasiun Tugu menuju rumah ortu di Klaten...Sampai di Klaten kami mandi-mandi en sarapan, trus maen ke Candi Prambanan...

Sepulang dari Candi Prambanan kami bersiap mengepak barang-barang yang akan dibawa untuk pendakian Merapi...
Team kami Toyota Indonesia Adventurer Club (TIAC) sebanyak 8 orang akan bergabung dengan team dari Remaja Islam Masjid Pecinta Alam (Rismapala) 4 orang...
Kamipun dengan 2 mobil (Kijang dan TAFT) meluncur dengan rute Klaten-Jatinom-Boyolali-Selo dibawah hujan deras yg terus mengguyur kami sampai memasuki kawasan Selo.Sampai di Selo sekitar waktu Maghrib.
Kami menitipkan mobil di rumah mbah Wito sekaligus sebagai Base Camp. Tadinya kami minta tolong sekalian dicarikan porter oleh mas Sarju (anak mbah Wito)..Tapi ternyata si Sarju ini berjiwa calo dan sangat tidak kooperatif....masak porter minta Rp.150ribu / orang....???
Akhirnya kami mencari sendiri porter penduduk sekitar dan dapet 4 orang dengan bayaran Rp.50 ribu/orang...Sekitar 8 malam kami mulai melakukan pendakian Merapi via jalur New Selo....

Sekitar setengah jalan, turun hujan deras desertai angin kencang membuat perjalanan kami terasa sangat berat.Suhu udara yang dingin dan pakaian basah kuyup membuat kaki beberapa anggota sempat kram dan hanya bisa meneruskan perjalanan dengan terseok-seok..Meskipun begitu, kami pantang menyerah....
Dibawah guyuran hujan deras,angin kencang dan suhu udara yang sangat dingin, meskipun dengan bersusah-payah, akhirnya kami sampai juga di Pasar Bubrah.Pasar Bubrah ini dulunya adalah kawah Merapi...Tapi karena aktivitas vulkanik Merapi yang sangat tinggi,akhirnya kawah tertutup material dan semakin menggunung membentuk puncak baru bernama Puncak Garuda...
Dari Pasar Bubrah ini diperlukan waktu sekitar 1 jam untuk mencapai Puncak Garuda..Suasana masih hujan deras,angin kencang dan udara sangat dingin...Sambil menggigil, kamipun mencoba mendirikan tenda...Akhirnya 4 buah tenda berdiri dan kamipun segera meringkuk di dalamnya....

Pagi harinya hujan telah berhenti dan cuaca berubah cerah, meskipun tak lama kemudian kabut mulai turun..Beberapa teman dengan semangat 45 mencoba muncak, mencapai puncak Garuda yang sangat indah...
Aku sendiri bersama beberapa temen yg kondisinya down setelah perjalanan semalam memilih turun gunung lebih dulu...Dengan santai kami turun dari Pasar Bubrah...Di sepanjang perjalanan kami berfoto-foto untuk mengabadikan keindahan alam ciptaan Allah SWT yang sangat mempesona ini.Dalam perjalanan turun ini kami bertemu dengan rombongan 3 orang bule dan 1 porter lokal yg juga akan turun...
Beberapa menit menjelang New Selo rombongan kami disusul oleh temen-temen TIAC yang turun belakangan...Sekitar jam 12 siang,semua rombongan telah berkumpul di base camp, rumah mbah Wito...
Kamipun mohon diri untuk meninggalkan Gunung Merapi dan membawa sejuta kenangan bersama kami...

Dari Selo kami langsung meluncur ke Pemancingan Tlatar untuk makan siang...Dari jalan raya Boyolali-Kartosuro, kami harus masuk sekitar 10 KM untuk mecapai Tlatar...
Tapi sesampainya disana,kami nggak merasa rugi karena memang tempatnya bagus dan makanannya enak dan murah...Dengan lahapnya kami menyantap beberapa jenis hidangan serba ikan air tawar yang sangat lezat..
Dari Tlatar kami meluncur ke Palur-Solo, ke rumah kakakku untuk numpang mandi...Di Kartosuro, rombongan adikku dan Rismapala turun untuk berpisah dan meluncur langsung ke Klaten...Sampai di Palur, kami disuguhi berbagai macam buah-buahan....Sambil menunggu giliran mandi, kamipun menyantap buah-buahan itu...
Menjelang sore kami berpamitan untuk menuju Sukoharjo, mengantar salah satu rekan yang akan menyusul istrinya...Sampai di Sukoharjo sekitar jam 7 malam, dan kamipun makan malam di alun-alun Sukoharjo menikmati mie ayam dan susu segar...
Setelah menurunkan temen kami di rumah family-nya, kamipun meluncur ke Klaten...Sampai di Klaten sekitar jam 9 malam dan kami hanya mengambil barang-barang yg kami tinggal dan mengembalikan mobil kakakku yang kami pinjam...
Kami langsung berangkat lagi ke Jogja, karena akan beristirahat di rumah salah satu temen yg kebetulan punya rumah di bilangan Glagahsari...Sampai di rumah temen itu sekitar jam 10 malem, dan kamipun segera terlelap karena tubuh ini telah lelah letih...
Rencana malem mingguan di Malioboro kami batalkan dengan suara bulat...hehehehe

Minggu pagi, satu persatu kami terbangun dari tidur nyenyak...Setelah menyantap sarapan pagi,kamipun meluncur ke kampus UGM untuk sekedar cucimata dan jalan-jalan pagi...
Suasana disana seperti pasar kaget...Emang setiap minggu pagi di UGM berubah jadi pasar kaget...

Sekitar jam 10 kami meluncur ke Malioboro dan kami berpencar sendiri-sendiri disana untuk keperluan masing-masing...Aku,Bun Cun dan Dino memilih untuk masuk ke Pasar Beringharjo terus ke Shoping, Benteng Vredeburgh dan kembali ke Maliobor Mall...
Hari sudah siang ketika kami meninggalkan Malioboro utnuk membeli beberapa oleh-oleh khas Jogja : bakpia pathok dan godeg bu tjitro....Jam 15:30 kami meluncur ke bandara, karena pesawat Citilink akan take off jam 16:40...Ehh, kamera Helmy ketinggalan di mobil sehingga harus menunggu mobil dealer kembali ke bandara...
Pas waktu boarding, mobil datang dan aku bersama Helmy segera menyusul temen yg lain untuk masuk pesawat...Dibawah hujan gerimis, pesawat Boeing 737-300 Citilink take off...Si Dino yg baru pertama naek pesawat kegirangan banget en dengan gaya kocaknya dan fotogeniknya minta foto bareng mbak-mbak pramugarinya...
Dino bahkan sempat ngeledekin Bun Cun yg kebetulan duduk sebelahan ama 2 cewek....hehehePerjalanan kami ini memang menjadi semarak dengan kehadiran Dino, putra pak Poerwanto ini....

Sejam kemudian kami sampai di Cengkareng...Setelah mengambil bagasi masing-masing, kamipun berpisah di bandara...Helmy dan istrinya Wiwin, ikut rombongan pak Poerwanto & Dino ke arah Cibubur --> Depok...
Bun Cun mau naik DAMRI ke arah Rawamangun...
Pak Gunarso mau naik DAMRI ke Gambir, karena harus mengantar anaknya yang akan ke Jogja naek kereta malem itu juga...
Aku sendiri naik DAMRI ke Bogor...Sampai di Bogor jam 19:30, naik bis arah Depok sampai Talang, disambung naik Ojeg, akhirnya sekitar jam 20:00 aku sampai di rumah dengan selamat.

Thanks to :
- Ortu di Klaten
- Temen-temen Rismapala
- Kakakku di Solo
- Pak Gunarso dan keluarga di Jogja
- Semua temen-temen XPDC : Poerwanto,Dino,Helmy,Wiwin,PDR,Bun Cun...

Tuesday, January 18, 2005

Escape To East (Part 1)

Aku masih terkantuk-kantuk ketika Bis Safari Darma Raya yang kami tumpangi memasuki terminal bis di Bima, Sumbawa.Saat itu sekitar jam satu dinihari.Puluhan tukang ojeg pun segera datang menyerbu.Karena baru pertama kali datang ke Bima, maka kami bertiga segera naik ojeg dan minta diantar ke Hotel Lila Graha, yang direkomendasikan oleh penumpang di bis tadi.Ternyata letak hotel itu cuman sekitar 3 menit dari terminal.Petugas hotelpun bangun tergopoh-gopoh menyambut kami. Mungkin kebingungan karena kok ada tamu jam segini...hehehe..Kamipun segera check in dan menikmati betapa nyamannya tidur di kasur empuk setelah selama 2 hari 3 malam nongkrong di dalam bis dari Jakarta ke Bima. Tak lama kemudian kamipun terlelap...zzzzz...

Jam 5 pagi kami dah harus bangun, mandi,sholat en mempersiapkan keril beserta isinya...Sekitar jam 6 kami dah check out dari hotel dan naik angkot menuju ke terminal angkot (lupa namanya) untuk kemudian mau nyambung lagi naik ELF ke Sape, pelabuhan ferry menuju Flores. Ternyata di terminal, ELF-nya masih kosong melompong dan ngetem nungguin penumpang. Wah bisa gawat nih, soalnya ferry akan berangkat jam 9 pagi....sedangkan perjalanan ke Sape diperlukan waktu 1 jam....Akhirnya kami putuskan untuk mencarter angkot ke Sape.Sampe di Sape, kami nggak boleh langsung ke pelabuhan dan harus naik Benhur, semacam kereta kuda yang mungil....Kamipun pindah ke Benhur dan meminta pak kusir agar memacu Benhur-nya karena ferry akan segera berangkat...Sampe di pelabuhan, ternyata semua penumpang dah pada naik ke ferry. Kamipun segera membeli tiket dan berlari ke ferry.Untung deh ferry-nya belum jalan, kalo enggak kami musti nginep di Sape menunggu ferry hari berikutnya. Blahhh...

Di atas ferry kami nanya ke penumpang lain, kira-kira berapa lama perjalanan sampai ke Labuan Bajo di Flores...???Dan jawabannya sungguh sangat mengejutkan kami...," Kalo normal sih sekitar 8 jam Pak...."Wakksss.... 8 Jam...??? Kami musti terombang-ambing di lautan selama 8 jam...???Akhirnya kami berusaha menghubungi awak kapal untuk menyewa kamarnya...Setelah melalui negosiasi cukup alot, kamipun bisa menyewa kamar awak kapal dengan tarif Rp.75.000,- untuk bertiga....Kami segera membawa keril kesayangan masing-masing ke atas ...

Saran dari kami buat anda yg mau backpacking kesana : daripada 8 jam berdesak-desakan di kabin penumpang mendingan nyewa kamar awak kapal yang letaknya diatas, karena lebih nyaman dan lebih sepi....kita bisa tiduran di kasur, mandi sepuasnya...nongkrong di luar atau pesen makanan dari kantin....

Diatas, kami bertemu dengan satu rombongan bule, terdiri dari 2 bule dan 1 guide cewek dari Semarang yang juga akan melakukan perjalanan ke Pulau Komodo. Dan kamipun sepakat bergabung, untuk lebih menghemat ongkos dan teman perjalanan.Mereka adalah Rolph dari Amrik, Thamas dari Hungaria dan Ratna dari Semarang.Mereka misuh-misuh ketika tau kalo kami hanya membayar 75rebu untuk sewa kamar, karena mereka harus membayar 200rebu untuk nyewa 1 kamar...hehehehe...jelas beda lah...kalo bule ya lebih mahal...

Menjelang Maghrib kami sampai di Labuan Bajo, pertama ngeliat orang Flores ada kesan serem,tapi kalau udah ngobrol ama mereka, ternyata mereka orangnya ramah banget deh....so,jangan tertipu oleh penampilan....hehehe.
Kamipun segera mencari perahu yang bisa kami sewa untuk ke Pulau Komodo.Akhirnya melalui sebuah biro perjalanan, kamipun mendapatkan satu perahu yang bisa kami sewa.Sebenarnya kalo pernah kesana, mendingan langsung ke nelayan ybs, karena akan lebih murah tarifnya...
Kamipun makan malam dulu sambil menunggu perahu disiapkan.Labuan Bajo adalah satu kota pelabuhan kecil yang banyak dihuni oleh etnis bugis.Tapi disana ada juga Warung Padang, Sate Madura dan satu warung masakan jawa bernama ARTOMORO, tempat kami makan malam.
Selesai makan, kami sudah ditunggui oleh pemilik perahu dan segera meluncur ke Pulau Rinca (Kepulauan Komodo terdiri dari 2 buah pulau besar,yaitu Rinca dan Komodo).Perjalanan ke Pulau Rinca sekitar 2,5 jam dengan perahu kecil....waktu itu hujan rintik-rintik....Hebat banget si pengemudi perahu, hanya berbekal senter dan kompas serta mengandalkan bintang dan pulau-pulau kecil sebagai patokan, akhirnya kami bisa sampai ke Pulau Rinca tanpa pakai nyasar sedikitpun juga.....Orang Bugis emang pelaut yang handal....Kamipun segera turun di dermaga dan menuju pos jagawana di Pulau Rinca."Pak biar kami jalan di depan, soalnya disini banyak ular dan kadang-kadang komodo berkeliaran..." kata si pemilik perahu..Dan kamipun jadi jiper mendengarnya...blah...ular bo'....makhluk yang paling daku segani....menjijikkan...

Letak pos jagawana Pulau Rinca ternyata nggak begitu jauh dari dermaga, hanya sekitar 5 menit kami dah sampai disana.Kamipun segera mendaftarkan diri dan check in di 3 kamar yang memang disediakan buat pengunjung dengan tarif Rp.30.000,-/kamar untuk 2 orang...murah meriah deh....oya...tiket masuk ke Taman Nasional Pulau Komodo hanya Rp.2.000,-/orang untuk 2 pulau sekaligus, Rinca dan Komodo.

---to be continued---

Monday, January 10, 2005

Refleksi 32 Tahun

Genap 32 tahun sudah aku hidup di dunia ini...
Nggak nyangka waktu bergulir begitu cepatnya...
Flash back ke jaman dulu, perjalanan hidupku dipenuhi oleh berbagai pengalaman suka dan duka yang menambah perbendaharaan pengalaman hidup yang sangat berguna...
Berbagai cita telah tercapai tapi ada juga yang masih belum tercapai....

Di usia kritis 32 tahun ini aku merasa belum banyak yang aku lakukan untuk membahagiakan ortu tercinta....
Aku masih sibuk memikirkan diri sendiri saja....
mengingat pengorbanan ortu untuk membesarkan daku, sungguh tak pantas aku menyombongkan apa yang telah aku capai sekarang ini....

Tahun ini berbagai cita mulai dirintis...
Salah satunya ingin segera berkeluarga, mengingat umurpun sudah mencukupi...
Akhirnya toh aku harus membentuk keluarga sendiri...
Karena sekarang ini adik-adikku sudah selesai sekolahnya dan sudah nggak begitu banyak yang harus dipikirkan....

Mudah-mudahan saja menginjak usia 32 ini apa yang aku cita dan cintakan bisa tercapai...

Terima Kasih ya Allah, telah kau limpahkan kasihMu pada hambamu ini selama 32 tahun ini....